Tidak terkecuali seorang mahasiswa dari Bandung ini, untuk bisa berfoto bersama sang indolanya, pemuda ini nekat melakukan hal bisa dikatakan berbahaya. Berikut ini adalah kutipan cerita seorang mahasiswa yang memepet mobil SBY untuk meminta foto, ditulis dalam Facebook resmi SBYodhoyono
Kemarin pukul 10 pagi, dalam perjalanan kembali ke Jakarta melalui pintu tol Buah Batu Bandung, tiba-tiba mobil kami dipepet dari kiri oleh sepeda motor. Tentu saja kami kaget. Motor tersebut terus saja mengikuti kami. Sesuatu yang dulu tidak pernah terjadi, karena biasanya di samping kanan kiri mobil kami ada pengawal bermotor anti teror "ninja" dari Paspampres. Disebut ninja karena menggunakan topeng dan pakaian serba hitam.
Lalu, si pengendara sepeda motor berusaha mengatakan sesuatu kepada kami. Kami hanya membaca gerakan mulutnya saja karena tidak terdengar jelas. Dengan tenang, Pak SBY yang duduk di sebelah kiri pun menurunkan kaca mobil. Nalurinya sebagai militer berkata bahwa pengendara motor ini tidak punya niat buruk.
Pengendara motor: "Pak SBY, saya mau foto sama Bapak."
Pak SBY: "Ini sedang iring-iringan kendaraan. Tidak bisa berhenti begitu saja."
Pengendara motor: "Tapi saya sudah menunggu sejak jam 7 pagi di tempat hotel Bapak menginap. Tadi saya kecolongan tidak tahu Bapak sudah pulang."
Dengan tegas Pak SBY menjawab: "Begini saja, maju ke depan. Tunggu saya sebelum masuk pintu tol Buah Batu. Kita foto di sana."
Pengendara motor pun tersenyum: "Terima kasih pak."
Dan benar, sebelum masuk Tol Padaleunyi, mobil kami berhenti. Pak SBY dan saya keluar mobil, khusus untuk berfoto memenuhi permintaan Timothy, seorang mahasiswa, si pengendara sepeda motor itu. Lantas, dia memberikan kartu nama ayahnya yang ternyata seorang Guru Besar di ITB.
DISKUSIKAN TENTANG KOREA DISINI !
EmoticonEmoticon