Apakah Di Korea Selatan Ada Sepeda Motor ?

Alakorsel ~ Motor adalah suatu moda transportasi yang sangat diminati dan menjadi favorit untuk mobilitas di sejumlah negara berkembang termasuk di indonesia. Di indonesia hampir setiap keluarga mempunyai motor. Kenapa di indonesia motor menjadi primadona?  mungkin salah satunya yaitu harga motor yang terjangkau oleh masyarakat.

Selain itu, motor juga mungkin salah satunya kendaraan dapat bergerak di jalanan lebar sampai jalanan sempit. Karena di Indonesia banyak gang sempit di setiap kota. Padahal daratan Indonesia begitu luasnya.

Alasan selanjutnya adalah murah. Sebagai contoh hanya dengan Rp 500.000 saja anda bisa membawa satu unit motor dari dealer terdekat dengan cara kredit dan per bulan anda bisa mencicil angsuran. Sangat mudah bukan!

Berbeda dengan Indonesia, di korea selatan motor bukan menjadi kendaraan untuk mobilitas warga. Jika datang ke korea selatan maka anda akan lihat jalanan di korea selatan yang tidak ada motor sama sekali, yang ada hanya mobil dan kendaraan umum sebagai alat transportasi utama di korea selatan.

Mengapa di Korea Selatan tidak ada sepeda motor ? jawabannya adalah tidak laku. Kenapa ? karena beberapa faktor. Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan motor tidak laku di korea selatan diantaranya:

1. Keamanan

Orang korea menganggap motor merupakan kendaraan yang tidak aman (berbahaya). Mereka takut jika kehilangan keseimbangan ketika naik motor di jalanan ramai dan berakibat kecelakaan.

2. Kesehatan

Jika terlalu sering menggunakan motor maka otomatis tubuh akan selalu terkena angin yang dapat menyebabkan kesehatan menurun, apalagi di musim dingin.

3. Biaya 

Daripada uang hanya untuk service motor, pajak dll maka mereka beranggapan lebih baik naik kendaraan umum dan praktis (berlaku juga untuk mobil).

4. Tidak punya Lahan Parkir 

Kebanyakan orang korea tinggal di sebuah apartemen yang hanya menyediakan tempat parkir mobil, jika membeli motor maka mereka harus memarkirkan motor di depan apartemen.

Itulah mengapa motor jarang sekali di temukan di korea selatan tetapi masih di gunakan untuk beberapa aktivitas seperti pengantar makanan, pengantar surat pos, pengantar koran, penjual susu keliling.